Tugas adalah mahasiswa, begitupun sebaliknya. Mahasiswa tanpa tugas itu ibarat bubur ayam tanpa ayam, sayur tanpa garam, dan
aku tanpamu. Ada yang kurang. Tugas itu sudah menjadi kewajiban bagi setiap
mahasiswa, bahkan menurut Steven Ignatius Brontosaurus (1907) pernah bilang
bahwa “Kalau gak mau dapat tugas, ya nggak usah kuliah!” gitu katanya, walaupun
gue gak tau siapa itu Steven Ignatius Brontosaurus.
Gue suka bingung kalau ada kutipan-kutipan tentang
sesuatu begitu, terus di belakangnya dipakai embel-embel: Menurut si A pada
tahun sekian sekian.
Ok, gue setuju sama pernyataan dia. Tapi, emang dia
itu siapa? Terus kok bisa tau sih kalau dia ngomong begitu? Jangan-jangan dia
itu ngomongnya pas lagi mabuk, terus ada orang lain yang nggak sengaja
mendengarnya, lalu dia mengutipnya diam-diam. Kan gak ada yang tahu. Entahlah. Seharusnya sebelum mengutip hal-hal seperti itu, dikasih tau dulu siapa dia,
apa profesinya. Biar lebih paham. Dan kita yang membaca, bisa lebih mempercayai quote-quote-nya dia.
Balik lagi ke masalah tugas, tugas itu udah akrab
banget sama mahasiswa, bahkan dari dia masih duduk di bangku SD. Nah, di dalam
tugas itu kadang ada yang namanya tugas kelompok, yang dalam artian berarti
mengerjakan tugasnya itu harus berkelompok (bareng-bareng). Tapi ada aja yang
beda-beda, nah ini dia hasil analisis (baca: kesotoyan) gue terhadap tipe-tipe
orang dalam tugas kelompok:
1. Si Pintar
Si pintar ini biasanya yang paling diandalkan dalam
kelompok tersebut, biasanya dia juga yang jadi ketua di kelompok tersebut. Yang
lain hanya akan mengikuti apa kata si ketua, mau dibagaimanakan tugasnya karena
yang lain nggak pada mengerti, dengan kata lain dia adalah sosok paling penting
di kelompok tersebut.
Contoh kasus: Gue pernah ditunjuk di kelompok gue
sebagai ketua (gue nggak ngomong kalau gue pinter ya), karena yang lain pada
nggak bisa mengerjakannya dengan alasan yang berbeda-beda. Akhirnya dengan kemalasan
gue—karena yang gue pikir, yang penting jadi tugasnya—gue yang membuat 100%
dari tugas tersebut. Iya, 100%. Mulai dari cover sampai bab penutup di makalah.
Gue semua yang mengatur. Yang lain tinggal presentasi aja dengan makalah yang
udah gue buat. Tapi yang kampretnya adalah, waktu bagian kelompok kami yang presentasi,
waktunya pada berbeda-beda, semua anggota kelompok gue pada malam, sedangkan
gue pagi sendirian. Udah mah gue yang bikin makalahnya sendiri, pas
presentasinya sendiri juga. Untung yang nyimak presentasinya bukan gue doang
sendiri.
2. Si Penyedia Tempat
Si penyedia tempat ini biasanya orang yang paling
bagus rumahnya, atau yang rumahnya paling layak untuk diacak-acak dan berisikin
ramai-ramai. Orang ini biasanya fifty fifty, dibilang ngerti enggak, nggak
ngerti juga cukup mengerti. Dengan cara menyediakan tempat buat ngerjain tugas
kelompok begini, walaupun dia enggak bisa, tapi dia udah pakai cara yang
berkualitas untuk mengikutkan namanya dalam kelompok.
3. Si Yang Penting Datang
Yang ini biasanya kalau yang lain pada lagi ngerjain
tugas, dia malah di luar rumah itu sambil mainin hp atau sibuk dengan urusannya
sendiri, nggak ada inisiatif untuk ikut nimbrung sama kelompok, karena emang
dia nggak ngerti sama tugasnya. “Ya udah,” mungkin pikir dia, “daripada gue di
dalam malah ngeribetin, mending di luar aja. Yang penting gue udah datang, dan
nama gue ditulis di kelompok ini.”
4. Si Tukang Print dan Jilid
Ini yang paling ngeselin sih, dia ngakunya sibuk
terus, selalu gak bisa ikut ngerjain tugas bareng-bareng. Dan setiap ketemu
selalu nanya dengan gampangnya, “Tugas udah belum? Kalau udah kirim ke gue aja,
nanti biar gue yang ngeprint-in sama ngejilid.” Pengen rasanya gue jawab, “Ok.
Elu yang ngeprint sama ngejilid, tugas gue nanti biar gue aja yang bagian
beliin aqua setiap ketemuan.”
Enak beud dah ngomongnya.
5. Si Sibuk
Kalau yang si tukang ngeprint dan jilid mungkin masih
mending, dia punya kemauan untuk bekerja walaupun tugasnya sangat gampang.
Untuk yang ini, dia gak kerja sama sekali, tapi namanya mau ditulis di dalam
tugas kelompok. Orangnya nggak pernah datang kalau ngerjain, untuk ngebantu
ketikin tugas selembar-selembar pun enggak. Tapi pas waktunya presentasi dia
hadir. Mau nggak mau, kita sebagai kelompoknya pasti ya bakalan ditulis
namanya.
Kalau gue sih orangnya nggak muluk-muluk, kalau satu
kelompok sama gue, walaupun dia cuma beli aqua sebiji pun bakalan gue tulis
namanya, dengan alasan yang masuk akal juga. Karena gue sendiri pun orangnya
bisa sangat-sangat sibuk, bisa juga sangat sangat santai. Makanya gue ngertiin.
Tapi sesibuk-sibuknya gue, gue masih bisa untuk mengerjakan sesuatu walaupun
cuma sedikit, itulah yang juga gue harapin dari anggota-anggota di kelompok
gue. Seenggaknya berusahalah, walaupun sedikit. Sekecil apapun usahanya, pasti
bakalan diapresiasi sama anggota kelompok yang lain. Tapi sebagai orang yang
pengertian, kadang gue juga suka nulis aja sih semua nama anggotanya, karena
kadang kasihan juga. Haha.
Udahlah, mungkin itu aja tipe-tipe orang dalam
bertugas kelompok, yang gue alami dan amati sih hanya segitu, mungkin ada yang
lain?
ada.
ReplyDeletetipe-orang-yang-keberadaannya-tidak-di-ketahui-mau-nga-ditulis-namanya-nga-ena-mau-di-tulis-tapi-kok-kampret!-orangnya-yang-mana?