PAGI
Pagi, dialah yang mengenalkanku pada mentari
Kedatangannya memangku sejuta harapan
Pagilah waktu yang tepat untuk memumpuk mimpi
Tapi maaf, dirimu sering kubenci, karena engkau selalu datang,
Di saat aku masih menikmati mimpi
SENJA
Bagiku senja adalah rasa lelah yang sesungguhnya
Sejuta kelelahan selalu menggunung di kediamanmu
Sejuta kelelahan yang siap diledakkan kepada siapapun
Namun, dirimu tetap kucinta
Karena, dirimu tak pernah ingkar janji
Engkau selalu menggendong semuanya pergi,
bersamaan dengan tertidurnya mentari
MALAM
Malam adalah momen favoritku
Momen di mana isi otakku mulai terbuka
Momen di mana isi otakku mulai menari-nari
Malam adalah saat yang tepat untuk menikmati indahnya hidup
Kedinginannya, kegelapannya, kesunyiannya
Membuatku merasa menjadi manusia terakhir yang tersisa
Tak punya alasan mengapa kubegitu menyukainya
Namun sayang, ia selalu sering dilewatkan dengan istirahat
yang panjang
Kecuali buruh shift 3
0 comments:
Post a Comment