+ Kamu pernah tidak cemburu pada seseorang yang bukan
milikmu?
- Pernah.
+ Lalu apa yang kamu lakukan?
- Diam.
+ Kenapa diam? Bukannya kamu sedang cemburu?
- Aku tidak berani, aku takut dia malah menjauhiku,
aku tidak berani melarangnya. Lagian, aku bukan siapa-siapanya juga ‘kan?
+ Ya, tapi setidaknya kamu harus melakukan sesuatu.
- Kamu berbicara cemburu seolah-olah kamu sudah expert,
apa jangan-jangan kamu yang sedang merasakan cemburu?
+ Haha… kamu cepat juga, ya, mengalihkan semuanya.
- Iya, soalnya kamu yang tiba-tiba bertanya begitu.
Biasanya, justru yang seperti itulah yang sedang merasakannya.
+ Iya, aku baru saja cemburu.
- Lalu, apa yang kamu lakukan?
+ Jawabannya, sama seperti yang kamu lakukan.
- Diam? Bukankah dari tadi kamu menyuruhku untuk melakukan
sesuatu?
+ Saat aku menyuruhmu tadi, sebenarnya secara tidak
langsung aku menyuruh diriku sendiri untuk melakukan hal yang sama. Tapi
memang, semuanya begitu sulit ya.
- Sulit, bukan berarti tidak mungkin ‘kan? Memangnya
apa yang membuatmu sulit untuk melakukannya?
+ Yang membuatku cemburu adalah temanku, temanku ada yang juga menyukai orang yang kusuka, bedanya, dia lebih berani mendekatinya.
- Apakah temanmu itu mengetahui kalau kamu juga menyukai
orang yang sama?
+ Tidak.
- Apakah orang yang kamu suka juga tahu, kalau kamu
mencintainya?
+ Tidak juga.
- Lantas, apa yang akan kamu lakukan?
+ Entahlah. Mungkin aku harus pergi, dan melupakan
semua ini.
- Jangan.
+ Kenapa memangnya?
- Apakah dengan kamu pergi, itu bisa membuatmu bahagia
sedangkan rasa bahagiamu adalah bisa memiliki orang yang kamu sayangi?
+ Aku tidak tahu.
- Dekati dia, dan bilang jika kamu menyukainya.
+ Tidak mau, aku tidak berani, aku juga takut dia
tidak menyukaiku.
- Ucapkan saja, jika tidak segera diucapkan, mau
sampai kapan kamu tidak tahu jika dia menyukaimu atau tidak ‘kan?
+ Aku justru takut akan jawabannya.
- Cinta itu sederhana, sesederhana ucapan “Aku sayang
kamu”, sudah. Namun, kadang kitanya saja yang selalu membuatnya semakin rumit.
+ Terserah dirimu saja.
- Baiklah, aku pergi dulu.
+ Mau kemana?
- Sama seperti dirimu, di saat aku berbicara dari
tadi, secara tidak langsung juga aku sedang meyankinkan diriku sendiri untuk melakukan apa yang aku ucapkan.
+ Lalu?
- Aku akan bilang padanya, bahwa aku mencintainya.
Sangat. Sangat mencintainya. 💓
0 comments:
Post a Comment