WHAT'S NEW?
Loading...

Juru Bicara Jakarta

10 Desember 2016, hari di mana berakhirnya Juru Bicara World Tour-nya Pandji Pragiwaksono. Dan gue bangga jadi bagian yang hadir pada malam itu. Perjuangan yang nggak sia-sia karena harus bolak-balik Tangerang - Kota kasablanka naik motor. Punggung sakit, tangan pegel nahan kopling, pantat panas. Tapi semuanya kebayar. Gue bangga bisa menikmati pertunjukan yang luar biasa berkelas dan megah, yang dimulai dari operner pertama, Coki.

Gue sebagai mahasiswa, yang kalau disuruh maju pertama untuk presentasi di depan kelas aja deg-degannya minta ampun, karena sebagai penamil pertama, kita ngga punya pandangan gimana reaksinya orang-orang, kita ngga punya sample pada saat kita maju nanti. Tapi, yang gue liat dari Coki berbeda, gue yakin dia sudah matang dari segi persiapan, terbukti sebagai opener pertama dia berhasil meyakini kursi yang diduduki penonton tidak ada yang berkurang sampai penampil yang kedua tampil nanti. The best performance is come from the best preparation.

Opener yang kedua, Indra Jegel. Dari pertama kali dia datang, dia sudah berhasil membuat penonton tertawa, padahal belum mengeluarkan satu kata pun. Hanya dengan menunjukkan mimik muka aneh yang disorot oleh kamera ke layar, ia sudah bisa menimbulkan gelak tawa yang keras. Kesan pertama yang gokil. Maaf, maksud saya GOKS! Bit-bit dia tentang yanglek yang paling membuat perut gue kesakitan karena tertawa, mungkin karena kita punya keresahan yang sama. Penampilan yang keren yang ditutup dengan bit orang melayu jika jadi pemadam kebakaran. Pecah.
Lalu penampil utama sekaligus terakhir, sang Mr. World Tour, sang empunya acara, Pandji Pragiwaksono. Dia datang dari sebelah kanan panggung (kalau dari arah penonton) yang sempet bikin penonton “kaget” karena dua penampil sebelumnya datang dari sebelah kiri, setidaknya itu sih yang gue rasakan, kedatangannya lalu sambil diiringi dengan tepukan tangan ribuan orang yang udah gak sabar nonton penampilan dia. Beliau berbicara panjang lebar, mulai dari ngomongin masalah-masalah di Indonesia, masalah orang-orang dalam berkarya, sampai ngomongin “Daun bungkus papua”. Goks. Penampilan yang benar-benar gak kerasa, dia ngoceh sampai gak kerasa kalau 2,5 jam sudah terlewati. Malah pada saat di bit closing, orang-orang pada bertepuk tangan, sedangkan gue malah sempet bengong beberapa detik lalu bilang di dalam hati “Eehhhhhh.. udah selesai???”
Setelah pertunjukkan selesai, lampu menyala-nyala, musik dimainkan sebagai backsound, penonton berdiri menepukkan tangannya, dan bang Pandji berselebrasi. Bulu kuduk gue mendadak berdiri semua. Gue sangat menikmati moment itu, sampai-sampai gue kayak gak rela kalau saat itu gue harus merekamnya, gue lebih memilih untuk menikmati atmosfirnya. Setelah ‘moment of selebrasi’ itu selesai, Pandji menutupnya dengan epilog yang ciamik, serta apik, yang bisa membuat orang-orang yang pesimistis bertanya-tanya dalam hati “Dia aja bisa, kenapa gue enggak?” setidaknya, itu yang terpintas di otak gue saat itu.

Acara di lanjutkan dengan sesi foto bersama, gue pastinya ikutan karena gue jadikan foto itu sebagai “kenangan”. Gue kebagian antre yang hampir paling belakang, tapi gak meruntuhkan semangat gue untuk ikutan foto bareng. Mungkin, di luar sana gue masih bisa foto bareng sama Pandji kalau ketemu tanpa harus ngantre panjang-panjang, tapi itu bisa juga bisa membedakan atmosfir dan sensasi yang terjadi, jadi gue paksain mengantre untuk mendapatkannya. Pas udah sampai di atas panggung, gue salaman dengan bang Pandji, beliau masih tampak tersenyum seolah tidak ingin mengecewakan penontonnya sambil menutupi muka lelahnya. Gue pun selesai foto sekitar jam 00.30, dan setelah itu gue langsung balik ke rumah. Selesai.
Muka gue..


Kalau masalah #BitJuruBicaraFav, 3 bit favorit gue: masalah tentang berkarya (bit ini yang paling ngena ke gue), Trisakti (yang orang jualan), dan tentunya Daun bungkus papua (paling ketawa parah).

I am proud to be a part of the greatest history, I hope with Juru Bicara, you can make Indonesian’s people be better than before, minimaly from their mind.


Takdir di Malam Takbir

Gak kerasa ya sekarang sudah malam takbiran idul adha lagi aja. Gue jadi ingat, malam takbiran idul adha tahun 2013 gue pernah putus sama cewek yang lagi gue sayang-sayangnya saat itu. Saat itu rasa sayang gue ke dia lagi dalam posisi klimaks, lagi di puncaknya, lagi membara-membaranya, sampai apapun yang dia inginkan, hampir semuanya gue turutin, semuanya saling melengkapi. Tapi saat di posisi itu jugalah kami berdua harus berpisah. Kami berdua putus gara-gara kami salah paham. Gue ralat, tepatnya dia yang salah paham. Gue gak bisa cerita kenapa dan apa penyebab dia salah paham ke gue. Tapi, satu hal yang gue bisa pelajari kejadian itu adalah cewek kalau udah di puncak emosinya, dia gak mau mendengar orang lain untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, jika dia sudah emosi, dia bakal yakin itu salah, dia bakal membuat keputusan sendiri, dan menutup kuping dari masukan orang lain, termasuk kekasihnya. Gue tau, walaupun gak semua cewek begitu. Tapi banyak yang begitu.

Waktu itu, dia adalah orang yang paling gue anggap bodoh karena gak mau mendengar penjelasan gue sama sekali. Cuma gara-gara dia keras kepala, sampai saat ini kami sudah tidak pernah berhubungan lagi. Dan sampai saat ini juga, mungkin dia belum tau apa yang sebenarnya terjadi. Nggak, gue bukannya belum bisa move on, luka di hati akan membaik seiring berjalannya waktu, tapi gue agak menyayangkan aja dengan apa yang terjadi saat itu. Gue ingat banget, pagi itu, di saat keluarga gue semuanya siap-siap untuk berangkat shalat ied berjamaah di masjid dekat rumah, gue malah sibuk balesin SMS dari dia, gue mencoba untuk meyakinkan dia dari semalem, sampai-sampai gue diomelin nyokap karena gak juga mandi padahal udah jam 6 pagi. Hahaha.

Makanya saran buat cewek-cewek, kalau ada apa-apa dengan hubungan kalian itu ya biarin cowoknya menjelaskan dulu, kalau emang dia gak bisa menjelaskan apa-apa, berarti yang kamu kira itu benar. Baru deh boleh bertindak. :p 

Mimpi Aneh tapi Enak


Belum lama ini, gue baru aja ngalamin mimpi aneh. Mimpi yang baru pertama kali gue rasain. Gue mimpiin tentang adik kelas gue dulu di sekolah, doi cewek, cakep, dan gue juga sempet naksir. Tapi ya gitu, cuma naksir-naksir doang, gak sampai pengen ngedapetin banget. Entah udah berapa ratus cewek yang mungkin udah gue taksir macam begitu, yang pada akhirnya, sampai sekarang semua itu menghilang bersama larutnya waktu tanpa satupun ucapan.

Kembali ke mimpi tadi, gue mimpinya sebenernya cukup aneh dan tapi juga enak. Jadi ceritanya, gue habis pulang dari main yang entah dari mana gitu, dan di rumah gue ngedapetin adik kelas gue itu lagi setengah telanjang gak pakai baju. Alih-alih gue nafsu, gue malah jadi mikir “Dia jadi gila?”. Akhirnya gue tanya ke 2 temennya yang juga barengan sama dia di rumah gue. Ternyata meraka habis main permainan, dan yang kalah harus lepas bajunya. Gila banget ini permainan. Gila aja kalo sampe ada cewek yang ngajakin gue main beginian, bisa-bisa susah ditolak.

Gak sampai di situ, kelakuan adik kelas gue ini juga cukup aneh. Perilakunya dia kayak orang abis kumur-kumur baygon. Kayak orang mabuk. Dia nyoba ngomong sama gue, ngedeketin bibirnya, dideketin lagi dan akhirnya nempel. Bangke. Andai ini bukan mimpi. Akhirnya setelah itu doi langsung gue usir dari rumah, doi gue bentak, karena ternyata di rumah, mamah ngelihatin dari tadi.
Abis itu dia pergi, dan gak lama gue terbangun dari mimpi gue. Mimpi yang aneh, tapi enak.

Kira-kira ada maksud tertentu gak ya dari mimpi gue ini? Kayak mimpi orang-orang yang abis dipatok uler gitu, katanya dia gak lama lagi bakal dapet jodoh, dll.

Just Do It

Gak kerasa udah mau puasa aja, padahal kayaknya baru kemarin gue ngabisin nastar 2 toples.  Mulai puasa tahun ini, bakalan jadi puasa gue yang beda dari tahun-tahun sebelumnya. Karena tahun-tahun sebelumnya, gue kalau puasa itu ngejalaninnya sambil sekolah. Berangkat pagi pulang siang, dan gak capek-capek amat. Pulang langsung tidur, dan sorenya ngabuburit. Tapi mulai tahun ini gue beda. Gue udah kerja, dan pastinya bakalan energinya bakalan terkuras berkali-kali lipat. Berangkat pagi, pulang maghrib. Gue kalo kerja dan pas gak puasa, gak minum satu jam aja tenggorokan gue udah kayak minta dicopot terus disiram pakai selang. Abis itu airnya bakalan menguap dulu saking keringnya tenggorokan gue. Gimana kalau puasa? Hmmm… but, kalo cuma nahan makan mah, ketahanlah.

Puasa itu kan kewajiban seluruh umat muslim yang ada di dunia. Kerja = berkah, puasa = dapat pahala. Kerja sambil puasa? insyaAllah.. surga. Subhanallah.. bentar, bentar,  gue benerin peci dulu.
Seperti kata salah satu tagline-nya brand Amerika, “Just do it”.

Semoga puasa tahun ini, kita dilancarkan segala amal ibadahnya, dilancarkan puasanya, Biar gak ada rapot merah yang harus dibayar di bulan-bulan berikutnya. Dan semoga kita gak jadi orang-orang yang cuma dapet lapar dan hausnya doang. Rugi aye, bang.

Selamat menunaikan ibadah puasa to all~




#WelcomeJose!

“Akhinya w ga nganggur lagi, cicilan numpuk, beras udah mau habis.”

Akhirnya setelah penantian panjang fans united akan siapa yang akan mengganti si “tukang filosofi dari belanda” terjawab sudah. Jose Mourinho resmi ditunjuk untuk menggantikannya. Mou adalah jenis pelatih yang cukup kontroversional, banyak masalah yang udah lahir dari tangan dan mulutnya, yang pastinya bertolak belakang sama karakter Manchester United selama ini. Semoga si “Special One” sedang menginjakkan kaki di mana.


Fans club lain banyak yang bilang “Dulu ngeledekin parkir bus, eh sekarang malah seneng banget kedatangan Mou”. Kalo menurut pengamatan gue sih, selama gue jadi pengamat bola Trinidad Tobago, Chelsea itu ‘dikatain’ parkir bis gara-gara dia main super bertahan waktu di semifinal dan final liga champion waktu lawan Barca dan Munchen, dan pada saat itu pelatihnya adalah pelatih penggantinya Andre Villas Boas yang dipecat, si Di Matteo. Dan pas Mourinho masuk ke Chelsea, Chelsea udah dijulukin sebagai tim parkir bus, jadi yang parikir bus itu Mourinho-nya atau Chelsea-nya? Kalau menurut gue sih Chelsea-nya, karena Mou pas di Madrid selalu menerapkan strategi attack, attack, dan attack. Jadi apakah Mou bakal menerapkan parkir bus di MU? Tidak. Kecuali kalau kondisinya memang mengharuskan begitu. sekian.

Ulangtahun Ngenes

Ternyata, ulangtahun tanpa nyokap itu berasa lebih ngenes ketimbang ulangtahun tanpa pacar. Gue udah pernah ulangtahun sambil ngejomblo, tapi ini pertama kali gue ulangtahun tanpa Nyokap. Nyokap gue harus mendadak pulang kampung karena ada saudara di sana yang meninggal. Jadi, sekarang di rumah gue tinggal sama bokap dan adik gue yang pertama.

Rasanya tanpa nyokap di rumah itu lumayan ribet sih, gak ada yang masakin, jadi lauknya ya itu-itu aja. Sampai-sampai adik gue yang SD nekat masak nasi sendiri, tanpa tau gimana takaran airnya, dan gimana cara pakai dispensernya. Kemarin aja, pas gue balik kerja ditanya 'kak, kok nasinya dari tadi siang gak mateng-mateng?', Akhirnya gue coba cek, dan pas gue liat ternyata lampunya menunjukkan tulisan "WARMER". Akhirnya beras dan adik gue, gue masak bareng-bareng.

Biasanya, kalo gue ulangtahun, walaupun nggak dimeriahin rame-rame kayak orang-orang kebanyakan, gue bisa tetap seneng. Nyokap bakal ngebikin gue nasi kuning untuk sekeluarga lengkap dengan lauk pauk ciri khasnya. Gak ada kue, gak ada lilin, tapi ada restu seorang Ibu yang menyertai. Segitu aja udah lebih dari cukup buat gue. Tapi sekarang? Ah, sama kayak hari-hari biasa. Main laptop, makan, nonton tv. Nothing special. Buat makan juga, gue beli nasi di luar, karena gak ada lauk di rumah. Gak ada yang masak. Kalo gue paksa buat masak, paling jadinya mie lagi-mie lagi. Sekalinya beda paling….  Sambel goreng yang keasinan.

Ah, tapi gak apa-apa. Di hari ulangtahun gue, gue gak boleh galau. Kalo gak ada yang bisa bikin gue bahagia di hari ulangtahun gue, gue harus menciptakan kebahagian itu sendiri! Yha. *Lari-lari telanjang ke bioskop*

Udah, ah.. buat kalian, semoga ada sesuatu yang bikin bahagia ya di tanggal 21 Mei ini, Happy 21 Mei all~



Pengen Marah, Tapi Marah ke Siapa?



Kebingungan yang paling ngeselin adalah ketika elo pengen marah, tapi lo gak tau mau marah ke siapa. Pengen marah, tapi gak ada orang yang bisa disalahin, alhasil kekesalan gue jadi kuadrat. Mungkin kalo saat itu di samping gue ada Mad Dog, doi udah gue jadiin tahu-bulat-digoreng-dadakan. Terus gue jual keliling naik losbak.
Menurut pengalaman gue, ini hal-hal yang bisa bikin lo bingung mau marah sama siapa:


Kelingking gak sengaja nendang meja
Jari kelingking emang udah ditakdirin hidupnya cuma buat nendang meja aja kali ya. Gue pernah lagi asik-asik jalan nyeker, pandangan mantap lurus ke depan, tiba-tiba kelingking nyium kaki meja dengan manisnya. Karena kesal dan gak terima, akhirnya gue bales tendang yang kencang ke kaki mejanya. Gue kesakitan. Gue tendang lebih kencang lagi. Besoknya gue jalan ngesot.
Gue tau, marah ke meja emang bukan solusi terbaik.

Kebangun di tengah malam
Kebangun di tengah malam dan gak bisa tidur lagi yang padahal besok paginya ada kegiatan itu emang paling ngeselin sih. Tapi juga bingung kesel sama siapa. Segala cara udah dicoba, mulai dari guling-gulingan, menghitung mantan, sampai guling-gilingin mantan tetep aja gak tidur-tidur. Apalagi sampai pagi. Tinggal pagi-paginya doang siapin kopi 1 termos, buat dituang ke mata.

Ada daging yang nyangkut di gusi
Makan daging emang paling enak, kelezatannya, kenikmatannya, bisa bikin isi perut lo mau keluar. Tapi setelah itu, pasti ada aja daging yang nyangkut di sela-sela gigi. Kayaknya kalo abis makan daging dan gak ada yang nyangkut, ada hal yang kurang, dan gue yakin daging itu bisa dijadiin bahan penelitian sama ilmuan peneliti, kenapa dia gak nyangkut. Pernah ada daging yang nyangkut, gue cari pakai lidah. Ketemu. Tapi pas diorek-orek pakai jari. Hilang. Gue cari lagi pakai lidah. Ketemu lagi. Gue cari lagi pakai jari. Hilang lagi. Akhirnya gue berniat lari-lari ke atas gedung bertingkat, bertelanjang dada, lalu berkata, “DAGING DI SELA GIGI GUE KE MANA?!!!” sambil menepuk-nepuk pundak, “AUOOOOOOO”. Tapi sebelum hal itu terjadi, niat itu gue urungkan karena gue gak mau ditangkap polisi sebagai gelandangan stress.

Pacar menghilang gak ada kabar
Ini terutama buat cewek. Saat cowoknya seharian gak ada kabar, handphone-nya juga gak bisa dihubungi, cewek akan bingung campur kesel banget sama si cowoknya, tapi karena cowoknya juga gak bisa dihubungin, akhirnya dia lebih memilih untuk nangis, nangis, dan nangis. Sambil ditemani hujan yang deras, ia menitipkan pandangannya ke luar jendela, air ikut terjun membasahi pipinya, dengan ingus yang hanya tinggal 1 mm lagi menyentuh bibir, tiba-tiba dia menarik napasnya dengan kencang, mengumpulkan tenaganya di dada, lalu dengan sekejap berteriak “KENAPA?!!! KENAPA?!!! KENAPA RUMAH GUE BOCOR?!!”

Nah, itu aja yang bisa ane bahas, gan. Ditunggu ya cendolnya. Silahkan share dan komeng ya! (Lho, kenapa jadi kayak kaskus?)

Buat Kalian yang Ingin Membunuh Mimpi


Setiap orang pernah bermimpi, setiap orang pernah berkhayal, tapi gak semua orang berani mengejarnya. Mimpi gak pernah salah, mimpi gak pernah berlari, hanya saja kita yang terlalu sering meng”entar”kan untuk berlari mengejarnya. Apa mimpi kamu? Apa yang ingin kamu punya? 10 tahun yang akan datang kamu udah jadi apa? Apa yang akan kamu lakukan ke orangtuamu di masa tua mereka?

Gue jadi inget, beberapa motivasi dari guru-guru gue, teman, bahkan orangtua, yang bisa bikin semangat gue berkobar seketika. Jantung gue mendadak ingin loncat dari tempatnya, darah gue mendidih, pikiran gue langsung berlari untuk buru-buru berlatih semua hal yang berkaitan dengan mimpi gue kelak. Semua itu terjadi begitu cepat, tapi juga berakhir dengan cepat. Beberapa hari setelah itu, gue pasti lupa, gue pasti bakal males-malesan lagi. Bahkan ketika kata-katanya diingat lagi, tubuh dan pikiran gue udah enggak seresponsive saat itu. Pernahkah kalian merasakannya juga? Berarti kalian tidak sendiri!

Bagi gue, semotivasi-motivasinya seorang motivator, yang lebih memotivasi adalah motivasi dari diri sendiri. Dia gak akan pernah membosankan, ketika diingat, kita bisa merasa termotivasi lagi, lagi dan lagi. Gue tinggal mengingat apa aja target gue, apa yang ingin gue punya di masa mendatang, dan apa aja yang harus gue persiapin. Dan tapi apa kalian tau apa yang (kalo buat gue, gak tau kalo buat orang lain) lebih memotivasi daripada motivasi orang lain dan motivasi dari diri sendiri? Remehan orang lain.

Remehan orang-orang bukannya membuat gue merasa down, tapi justru bisa membuat gue untuk berkata “gue bisa!”. Parah. Gak ada yang lebih memotivasi daripada itu.


Gue nulis begini bukan karena gue udah sukses dan mencoba jadi seorang motivator, tapi gue juga lagi mencoba mengejar mimpi, dan mencoba mengajak kalian untuk tidak membunuh mimpi kalian, karena mimpi gak pernah salah, kitanya aja yang kurang berusaha. :) gue suatu saat nanti ingin menjadi penulis, btw. Kalo kalian apa? Apa buat nulis mimpi aja kalian gak berani? :p

PUISI – Punya Hati tapi tak Berisi

PAGI
Pagi, dialah yang mengenalkanku pada mentari
Kedatangannya memangku sejuta harapan
Pagilah waktu yang tepat untuk memumpuk mimpi
Tapi maaf, dirimu sering kubenci, karena engkau selalu datang,
Di saat aku masih menikmati mimpi

SENJA
Bagiku senja adalah rasa lelah yang sesungguhnya
Sejuta kelelahan selalu menggunung di kediamanmu
Sejuta kelelahan yang siap diledakkan kepada siapapun
Namun, dirimu tetap kucinta
Karena, dirimu tak pernah ingkar janji
Engkau selalu menggendong semuanya pergi,
bersamaan dengan tertidurnya mentari

MALAM
Malam adalah momen favoritku
Momen di mana isi otakku mulai terbuka
Momen di mana isi otakku mulai menari-nari
Malam adalah saat yang tepat untuk menikmati indahnya hidup
Kedinginannya, kegelapannya, kesunyiannya
Membuatku merasa menjadi manusia terakhir yang tersisa
Tak punya alasan mengapa kubegitu menyukainya
Namun sayang, ia selalu sering dilewatkan dengan istirahat yang panjang

Kecuali buruh shift 3

Harta, Tahta, Kuota

Pacaran sekarang udah dinomor sejutakan oleh sebagian orang, termasuk gue. Gue udah sekitar 3 tahunan ngejombie, dan so far gue hepi-hepi aja. Iya, 3 tahun.. Diam lo semua.

Mungkin karena pacaran untuk sebagian orang adalah kebutuhan, dan bagi sebagian orang lainnya, pacaran hanyalah sebuah keinginan. Kebutuhan dan keinginan adalah dua hal yang berbeda. Kebutuhan, ketika kita nggak mempunyai itu, kita bisa meriang seharian. Sedangkan keinginan, walaupun kita nggak mempunyainya, kita bakal merasa biasa-biasa aja, dan nggak ngefek apa-apa. Mungkin gue saati ini lagi berada di level ‘keinginan’. Gue ingin, gue mau, tapi nggak butuh. Mungkin gue bakal mulai pacaran lagi, di saat gue udah ada di level ‘butuh’.

“Gue butuh pacar nih, biar ada yang nyemangatin hari-hari gue..”
“Gue butuh pacar nih, buat nemenin hari-hari gue yang kesepian..”
“Gue butuh pacar nih, tisu dan sabun di rumah gue udah habis…” maksudnya, nanti bisa pergi belanja bareng beli kebutuhan sehari-hari di supermarket.


Seperti yang gue tulis di paragraf pertama, gue itu hepi-hepi aja, mungkin karena perkembangan zaman juga kali, ya. Gue main game, buka sosial media, ngestalk mantan, udah bisa bikin hari-hari gue keisi. Nggak tau deh kalo internet itu nggak ada.  Itu berarti cewek—saat ini—kurang bisa bikin gue luluh, yang bisa bikin luluh saat ini mungkin adalah kuota. Saking karena dibutuhkannya, kuota sekarang udah bisa dimasukkan ke tiga serangkai, jadi ‘Harta, Tahta, Kuota’.

I Love Weekend!

Weekend adalah hari di mana kita dihalalin untuk jadi kurang produktif. Karena kita di hari-hari sebelumnya udah lelah untuk menjadi produktif, makanya weekend adalah tempat istirahatnya. Gue aja, weekend ini, dari sabtu malam kemarin, gue seharian cuma main game-ngedit-main game lagi-tidur. Gila, produktif banget. Gue kemarin main game dan ngedit tulisan dari habis maghrib sampai jam 12 malam, dan dari jam 12 malam sampai jam 2 pagi main game lagi. Sisanya tidur sampai jam 8 pagi. Dan sorry, di schedule gue gak ada yang namanya malam mingguan.

Sedangkan hari ini, dari bangun sampai sore, gue cuma main game sama nonton film di laptop. Gue sampai lupa kalo makan itu kewajiban.. kalo gue lagi asik begini, tukang bakso lewat juga gue kentutin. 

Gue lebih suka menghabiskan weekend dengan laptop gue di kamar, dibandingin gue harus jalan-jalan ke tempat wisata. Tujuan dari weekend itu kan untuk bikin kita bisa lebih produktif lagi di hari-hari berkutnya, biar pas masuk kerja/kuliah/sekolah, enggak pusing lagi. Nah, kalo kita pas weekend, terus jalan-jalan, di jalan malah kejebak macet, duit juga habis. Bisa-bisa besoknya muka gue penuh sama koyo.

Dan itu menurut gue sih gak apa-apa buat yang kemarinnya seharian beraktifitas, kecuali, dengan lo yang seharian nganggur, weekdays gak ada kerjaan, weekend gak ngapa-ngapain, mending lo serabutan aja sana. Ehe.

Weekend adalah waktu yang paling menyenangkan buat gue dari 7 hari yang ada!

Haha I love u, weekend!

Jika Batman dan Superman berantem di Indonesia

Film Batman vs Superman lagi ramai-ramainya di sosial media. Ada yang suka banget dan ada juga yang benci. Gue sendiri sih belum nonton, karena entah kenapa agak kurang tertarik aja buat nontonnya.
Tapi, karena ramainya film itu, dan banyak yang ngebahasnya, tiba-tiba otak gue sepintas berpikiran “Gimana jadinya ya, kalo batman dan superman berantemnya di Indonesia?” Nah, kali ini gue mau ngerangkum hasil imajinasi jenius gue—yang lebih menjurus ke bodoh sih—selama ini!



Superman jadi bahan bully-an masyarakat
Melihat pakaian superman yang pakai sempak di luar, akan membuat heboh orang-orang Indonesia, apalagi pakaiannya yang beda dan nyentrik. Anak-anak SD pulang sekolah sambil neriakin “Orang gila!” sambil ngikutin dari belakang, ibu-ibu ngerekam pake smarthphone sambil pakai daster. Hal itu  bisa membuat mental superman down, dan akhirnya dia kalah dan bilang, “Sedih banget gue jadi superhero, direndahin begini, mending gue pulang aja jualan tahu bulat. Bebas. :(“

Batman kejebak macet
Dengan kendaraan yang super cepat dan canggih, bukan berarti batman bisa leluasa berantem di Indonesia. Apalagi keadaan jalan Indonesia yang selalu macet, dia bakal kejebak macet dan frustasi sendiri. Ditambah kostumnya yang sangat gerah, dan cuaca panas Indonesia. Mau nggak mau demi mengejar superman, dia harus markirin mobilnya dan manggil ojek online. Atau enggak, dia harus lewatin jalur busway, yang diakhiri dia dengan nabrak orang dan mobilnya dihancurin warga. Kasian.

Adanya live tweet
Salah satu kejadian yang paling menggegerkan dunia itu harus diabadikan, salah satunya dengan cara live tweet. Baca live tweet bisa bikin kita berasa nonton itu secara langsung. Nanti bakal ada satu orang yang live tweet kejadian itu.

@toekanglivetweet
“Memasuki menit 15, kedua kubu masih berimbang saudara-saudara. #BatmanvsSuperman”
 “Menit 45, kejadian masih berimbang juga. Hoaaammsss #BatmanvsSuperman”
“Menit 70 masih gini-gini aja!! Ciumannya mana woy, cium! #BatmanvsSuperman”
Ternyata yang live tweet cuma jomblo-jomblo pemburu fan service doang.


Itu aja yang ada di pikiran gue, menurut lo ada yang lain kah?

Dilema Jurusan Kuliah

Salah satu kebingunan yang pernah  gue alamin adalah ketika gue disuruh untuk memilih jurusan kuliah. Di mana gue dituntut buat memilih sesuatu yang bakal bisa menuntun gue ke dalam kesuksesan. Gila, berat banget. Asli. Lebih berat daripada gue disuruh ngegendong anak gajah. Walaupun sebenarnya gue belum pernah gendong anak gajah.

Gue udah kerja selama beberapa bulan, gue sengaja menunda kuliah seenggaknya satu tahun karena gue waktu itu gue masih bingung mau milih jurusan apa, dan juga duit yang niatnya mau dipake buat biaya gue kuliah malah kepake buat renovasi rumah. Jadi, mau nggak mau gue harus menundanya. Dan sekarang udah mau satu tahun berlalu, kampus-kampus udah banyak yang membuka pendaftaran gelombang pertamanya lagi, teman-teman sekolah gue udah pada ngelewatin semester pertamanya, sedangkan gue masih bingung mau memilih jurusan apa.. Oh tuhan.. ngapain aja gue selama berbulan-bulan ini? *Digampar guling*

Tapi gue udah cukup bersyukur, duit gajian gue, gue sengaja tabung yang banyak buat biaya kuliah gue sendiri, gue pengen pas kuliah nanti gue pakai duit sendiri tanpa menyentuh sepeserpun duit ortu. Dengan sengaja mentarget uang yang bisa dibilang banyak yang  bakal ditabung perbulan, gue harus super ngirit perharinya, kalo enggak, di akhir bulan gue bakal ngunyah kulit pisang.


Balik lagi ke masalah perkuliahan, gue sebenernya nulis ini karena tiba-tiba nyokap menghujani gue pertanyaan yang lagi tengkurap sambil main hp “Irpan gedenya nanti mau jadi apa? Emang jurusan yang kamu mau apa? Irpan kapan nikah?”, gue pengen banget sebenarnya jawab “Irpan pengen jadi penulis buku, pengen juga kerja sambil kuliah ngambil fakultas film.” Tapi yang terjadi gue malah menunjukan muka kayak babi ngepet abis digebukin warga. Mangap-mangap dengan tampang dungu. Entah kenapa gue malah gak bisa ngejawabnya. Mungkin, cita-cita ini gue pendam dulu aja, jangan kasih tau ke ortu dulu, sampai suatu hari nanti, gue bawa mereka ke toko buku dan ngeliatin mereka buku bertuliskan nama gue sambil berkata “Bukunya bagus banget nih, Mah. Penulisnya siapa ya?”. Yha.

Ngebakarnya Gak Matang!

Beberapa hari ini kemacetan jadi sahabat gue. Dia selalu ada di mana-mana setiap gue pergi. Saat berangkat dan pulang kerja, saat mau ke mall, bahkan saat gue lagi diam di rumah, tapi di tv. Setiap kena macet, gue selalu punya khayalan yang tinggi, yang andai aja gue bisa lakuin: Gue pengen bisa terbang, gue bisa menghilangkan apapun yang ada di depan gue dengan sentuhan, gue punya pintu ajaib doraemon biar gue bisa sampai dengan cepat, dan masih banyak lagi.

Coba aja jalanan ini bisa gue bikin hanya dengan menunjuk jari, jadi gue bisa bikin alternatif jalanan di udara ketika lagi macet dengan jari gue, dan itu cuma bisa dinaikin sama orang yang buru-buru doang. Serius deh, lagi buru-buru terus kena macet itu kampret banget, pengen teriak-teriak dan mukulin kendaraan semua orang, abis itu kendaraannya gue tendang-tendangin. Tapi ungtungnya niat itu gue urungkan karena gue gak mau dibakar massa kayak ayam. Mending kalo langsung mati, kalo masih hidup dan ketika gue sampai di rumah malah ditanya sama adik:

Adik: badan lo kok gosong gitu, Kak?
Gue: iya, baru aja gue dibakar massa.
Adik: Oh, pantesan..
Gue: pantesan apa?
Adik: ngebakarnya gak mateng!
Adik gue yang langsung gue bakar.


Seriously, dude. Masa iya mau terjebak kemacetan terus setiap hari? Berangkat sekolah, kuliah, atau kerja harus lebih awal biar gak datang terlambat. Gue pengen deh punya solusinya, tapi apa, ya.. next post deh bakal gue cari solusinya.

Cara Menghindari Bau Badan Teman Dengan Halus

Punya temen yang bau badan itu emang paling malesin sih. Mau bilang juga gak enak, kalo gak bilang, paru-paru gue bisa bolong kalo main sama dia terus. Gue pernah punya temen yang dulunya super bau ketek. Bajunya selalu basah, kayak baju yang baru dicuci, terus langsung dipakai. Setiap kali kalo gue ngeliat dia, bawaannya orangnya pengen gue jemur. Ini hal-hal yang bisa lu lakuin tanpa harus ngerasa gak enak:



Pakai masker
Yang ini mungkin bakal bikin dia curiga, kenapa main aja harus pakai masker. Tapi kalo ditanya, gampang, jawab aja, “Kemarin malam, di bibir gue tiba-tiba tumbuh seribu bisul! Makanya lo gak boleh liat! Kalo liat bisa nular ke mata lo”, gue yakin, setelah itu dia bakal langsung balik ke rumah.

Tutup hidung
Walaupun ini sedikit nyiksa, tapi ini lebih baik daripada rasa penciuman lo hilang. Lo harus tutup hidung terus, dan kalo ditanya tinggal jawab, “Kemarin, pas gue napas dari hidung, ada api yang keluar!” terus lo lari dari dia, menjauh… menjauh… menghilang.

Jangan main sama dia
Ini yang paling enak dan aman, kalo lo gak mau ngelakuin hal-hal di atas. Lo emang bakal kehilangan satu teman, tapi itu lebih baik daripada lo kehilagan paru-paru.

Oke dari gue segitu aja, mungkin menurut lo ada yang lain? sok coret di komentar!


Tips Melewati Malam Minggu Suram

Kesendirian seolah sudah jadi makanan sehari-hari gue. Gue suka jalan-jalan sendiri, ke mal sendiri, kadang nonton bioskop pun gue sendiri (yang ini lebih ke pengiritan sih, daripada ngajak cewek terus ngebayarin. ehehe). Tapi yang aneh, gue gak pernah merasa sepi. Gue gak pernah merasa sedih ketika hp gue sepi, malam minggu, ataupun di saat gak ada notif dari media sosial sama sekali. Karena gue selalu punya cara tersendiri untuk membuat diri gue senang, terutama ketika malam minggu. Malam minggu adalah “kiamat kecil”-nya para jomblo. Kasian jomblo-jomblo sekarang, ketika malam minggu tiba, banyak yang galau, sedih, dan akhirnya mereka mengubur diri di kamarnya masing-masing. Sekalinya mereka keluar, mereka akan ditangkap dan diarak-arak keliling kampung untuk kemudian dikencingin beramai-ramai oleh warga. Kasian.. Nah, makanya gue mau bagi tips gimana caranya ngelewatin malam minggu dengan biaya yang murah dan happy walaupun lo jomblo!


Nonton Bola
Ada siaran bola di malam minggu itu ibarat ada hujan deras di musim panas yang panjang. Anugerah banget. Terutama untuk yang cowok-cowok jomblo penyuka bola. Malam minggu bakalan terasa happy, apalagi saat tim jagoannya main dan menang.

Main Game
Well, main game adalah salah satu cara terbaik buat ngehabisin malam minggu lo. Waktu malam minggu lo bahkan kayak bakalan jadi sekedipan mata, bakal cepat banget berlalu. Tiba-tiba pas liat jam enggak taunya udah dini hari. Dan akhirnya bablas sampai ketemu matahari lagi.

Nonton Film
Buat para pecinta film, mungkin ini cara paling baik buat melewati malam minggu suram. Tinggal buka koleksi film, dan nonton deh!

Kumpul Dengan Teman Yang Jomblo Juga
Biasanya, orang yang satu penderitaan itu emang paling nyambung untuk mengobrol. Mereka akan saut-sautan tentang apa yang sama-sama mereka alami. Nah, makanya lo bisa ajak main temen lo yang satu penderitaan juga sama lo biar sama-sama saling mengisi dan saling menertawakan nasibnya masing-masing.

Main Twitter
Kenapa twitter?  Karena saat di malam minggu, para jomblo akan membanjiri twitter untuk bermain hastag sebagai penghibur diri, bahkan hastag-nya sering sampai jadi Trending Topic. Seolah-olah itu udah jadi jadwal tetap mereka. Emang sih ya, jomblo-power itu emang menakutkan ketika mereka sedang bersatu untuk tujuan yang sama. Kalo di facebook? Ah, sama-sama aja kayak hari biasa, lebih banyak diisi sama status-status galau danan ngebosenin.

Tapi gimana kalo dari semua tip di atas gak ada yang pas sama lo? Tenang, yang ini pasti semua orang suka, dan bakal ngalamamin, yaitu:

Tidur
Kalo emang malam minggu lo udah super dahsyat gak seru, mau ngapai-ngapain gak suka. Udah, mending lo cuci muka, masuk kamar, terus tarik selimut. Itu udah cara paling terakhir yang enak untuk melewati malam minggu lo yang maha-suram. Terus bangun-bangun pagi dan bisa jogging.


Nah, itu aja yang bisa gue share, mungkin ada menurut lo yang lain? Sok coret-coret di komentar.

Jenis-jenis Angkot Yang Ada Di Jalan

Salah satu hal yang paling gue sebelin saat di jalan raya selain ibu-ibu naik motor adalah angkot. Mereka seakan meminta semua orang untuk memaklumi perkerjannya mencari penumpang yang padahal mereka juga merugikan orang lain untuk mencari pekerjaan. Ketika mereka ditegur dengan baik, mereka malah balas dengan marah. Gue punya banyak rincian itu. Berikut ini adalah jenis-jenis angkot yang ada di jalan hasil pengamatan gue:


Berhenti Mendadak
Gue gak ngerti apa yang ada di kepalanya saat dia lagi nyupir, dia gak mentingin apa ada orang yang ada di belakangnya dulu, yang gak mustahil tiba-tiba bisa nabrak angkotnya dari belakang karena dia berhenti mendadak untuk naikin penumpang. Padahal kan seharusnya mending mengorbankan agak jauh beberapa meter aja biar daripada harus berhenti mendadak.

Ngetem Lama Yang Menyebabkan Macet
Ini juga yang gue sebel. Mereka terlalu mementingkan angkotnya penuh ketimbang orang yang di belakangnya gak bisa jalan yang mungkin juga lagi buru-buru karena telat kerja, nganter sekolah anaknya, atau mungkin ada yang kebelet boker. Kan kasian kalo macet parah, mobil gak bisa jalan kemana-mana terus sampai ada yang nahan boker di jalan, apalagi perjalanannya masih jauh.

Kebut-kebutan di jalan
Gue pernah saat lagi macet, ada angkot yang berani melawan arus hanya karena ingin cepat sampai di tujuannya, dan bisa nyari penumpang yang lain. Gila. Kalo motor mungkin masih agak masuk akal karena ketika ada kendaraan lain datang, mereka bisa cepat menghindarnya (langsung belok kiri dan masuk jalurnya). Nah, ini mobil, udah gitu mereka juga kan membawa nyawa orang banyak. Kalo sampe kecelakaan? No one knows. Orang-orang yang kayak gini ini enaknya tuh dilipat-lipat sampai kecil, terus dimasukin ke lagi SD. Biar dapet ijazah SD lagi.

Mz.. kalo mz mau mati, mati aja sendiri, gak usah ajak-ajak yang lain ya, mz. –Rudi, 26 thn. Pengendara motor.


Nah, itu beberapa jenis angkot yang sudah lama gue analisa, apa menurut lo ada yang lain? Silahkan coret di komentar~ 

Ini Bukan Tatto Palu Ya

Hari pertama kerja adalah sebuah masa paling berat untuk sebagian orang yang baru pertama kerja. Terutama untuk orang-orang yang  masih freshgraduate kayak gue. Gue yang saat itu akhirnya bisa bekerja setelah menganggur sekitar  6 bulan lamanya. Iya, 6 bulan, mungkin kalo saat itu gue bantu Sung Go-kong nyari kitab suci ke barat, gue udah bisa dapetin, namatin, bahkan sampai ngebalikinnya lagi ke barat.


Sialnya, di hari pertama kerja gue langsung dapet kecelakaan. Kecelakaan yang gak pernah gue duga, gak pernah gue sangka, gak pernah gue mau sebelumnya.  Walaupun kecelakaan emang gak ada yang mau sih.. Jadi, gue ngangkat barang yang habis diproses dari dalem oven, pas gue ngangkat oven-nya, besi yang super-panas itu langsung nyium dan emut  tangan gue dengan sempurna, tanpa ada meleset sedikit pun.  Ya, oven yang panasnya sekitar 80-100 derajat celcius sukses mendarat di tangan kanan gue, dan gak lama setelah itu gue langsung dapet tatto gratis dan natural begini:
Ini Bukan Tatto Palu Ya..
Saat itu gue langsung meringis kesakitan, sakit yang lebih sakit daripada ngelihat mantan jalan sama pacar barunya. Serius. Pengen pingsan juga gak pingsan-pingsan, di sisi lainnya juga senior gue malah senyum-senyum seakan gak terjadi apa-apa, kampret emang. Gue tahan semua rasa sakitnya karena gue gak mau atasan gue tau, karena gue masih baru dan gak mau ngerepotin, entar yang ada malah disangka nambah karyawan baru bukannya memperingan malah menambah beban perusahaan. Tapi, mulut memang bisa bohong, tapi enggak dengan muka. Muka gue meringis kesakitan, keringet dingin keluar, mulut jadi tambah monyong. Mungkin kalo saat itu muka gue difoto dan diabadikan, dengan nyodorin foto muka gue aja cukup untuk mengusir  tentara Israel dari Palestina.