Sebagai seorang yang jarang berinteraksi, gue mempunyai
hobi-hobi yang jarang dimiliki oleh orang-orang yang ekstrovert. Keseharian gue
selalu di rumah, hampir seluruh waktu gue ketika gue libur selalu gue habisin
di dalam kamar ketika nggak ada acara ke luar. Hampir 24 jam. Bahkan, saking lamanya gue kalau lagi asik di
kamar, nyokap sering nyindir ke gue dengan nada yang lumayan keras, biar
adik-adik yang gue lagi di ruang tamu juga dengar.
“Kakak seharian di kamar aja, betah
banget, pasti di bawah pantatnya udah ada telor itu.” Kata nyokap dari luar
kamar, di depan adik-adik gue. Adik-adik gue ketawa.
Lalu gue jawab aja dengan kecut dan juga cukup keras, “Telornya udah
netas ini, Ma.. cowok lagi. Sebentar lagi kayaknya Mamah punya cucu.”
"Irpan!" nyokap teriak. "Bercandaannya jangan aneh-aneh."
"Siapa juga yang mulai duluan." kata gue meledek.
Oke-oke, untuk menyingkat cerita, ini dia hobi gue yang pertama:
1. Nonton Film
Gue suka banget nonton film. Dalam seminggu, gue harus bisa
nonton minimal 1 film. Dalam satu minggu aja gue pernah nonton film sampai
sepuluh judul. Bahkan mungkin nonton film udah jadi kebutuhan mingguan gue
(karena kalau harian nggak cukup waktu), kalau enggak nonton bisa gatel-gatel
otak gue. Gue suka nonton film karena ketika kita menonton film dengan serius,
kita bisa seakan-akan sedang menjalankan perjalanan spiritual. Kita bakal
dibuat tegang sebagaimana film tersebut, kita bisa dibikin nangis, bahkan kita
bisa dibikin bahagia gara-gara nonton film. Seenggaknya, dalam kesementaraan
itu, bisa bikin kita melupakan dunia.
2. Membaca
Hobi gue yang kedua udah kayak anak-anak pinter kutu buku,
padahal mah enggak. Tapi membaca di sini bukan membaca semua macam buku, karena
gue enggak begitu suka baca buku pelajaran. Its can make me so bored. Gue lebih
suka membaca novel, membaca tulisan-tulisan di blog, atau apa pun yang
berhubungan dengan hiburan. Gue suka membaca yang cerita orang, gue suka
memperhatikan si penulis bagaimana cara dia menyampaikan pesan lewat tulisannya.
Dan membaca novel juga hampir sama kayak menonton film, kalau kekuatan
imajinasi kita bagus, kita bakalan terbawa sama suasana apa yang si penulis
tersebut mencoba membawakan. Nggak jarang kan kamu mendengar orang yang sehabis
membaca itu menangis, dan bahkan marah?
3. Main Game
Layaknya seseorang yang bosenan, gue juga cukup sering main
game, di laptop maupun di handphone. Karena suatu hal pasti punya sebuah titik
jenuhnya. Bahkan, sepasang orangtua pun bisa bosen dalam mengurus anak mereka.
Ketika gue bosen dengan hobi-hobi gue yang lain, gue pasti melimpahkannya
dengan main game, game yang sering gue mainin saat ini adalah PES2017 di
laptop. Ngelawanin komputer dengan level superstar biar menantang.
4. Nulis
Gue selalu teringat sama salah satu pesan yang disampaikan
sama kepala sekolah SMK gue dulu, di suatu senin yang terik, kami semua
melakukan upacara bendera. Hampir semua peserta upacara asik mengobrol sendiri,
beruntung dengan gue yang juga kepanasan itu, masih mampu mendengar satu kata motivasi yang jadi
pedoman gue sampai sekarang, inti perkataannya begini, “Kalian saat sudah lulus
dari sini nanti, haru bisa bekerja dari passion kalian. Kalian harus bisa
menjadi pemainnya, ketimbang hanya menjadi penontonnya.”
“Harus bisa jadi pemainnya, ketimbang hanya jadi penontonnya.”
Kata-kata itu selalu gue resapi setelah selesai upacara itu,
di sepanjang jam pelajaran gue cuma bengong sambil terus meratapi perkataan
itu. Gue suka nonton film, gue suka baca. Gue pengen suatu saat nanti bisa
terlibat dalam pembuatan film, kalau enggak bisa akting, seenggaknya gue harus
bisa bikin skripnya. Dan belajar menulis skrip pada dasarnya memang harus bisa
menulis, dan kebetulan gue juga suka baca. Jadi semacam hobi yang dipertemukan
satu sama lain. Gue pengen bisa menulis, gue pengen bisa bikin buku, gue pengen
bisa bikin film.
Coba buat kalian juga, apa passion kamu? Apa hal yang
membuat kamu rela mengerjakan sesuatu tanpa dibayar sedikitpun? Jika kalian
suka mendengar lagu, cobalah untuk belajar bernyanyi, jika tidak bisa, cobalah
untuk seenggaknya belajar main alat musik. Kalau kalian suka membaca, cobalah
untuk menulis. Ingat “Cobalah jadi pemain, ketimbang hanya menjadi penonton.”
Gue agak bingung juga sih menulis beginian, gue aja belum
punya karya apa-apa tapi kok bahasanya udah kayak yang banyak banget karyanya.
Tapi nggak apa-apa, di sini gue bukan mencoba untuk mengajari kok, gue hanya
mencoba mengajak, dan berjuang bersama. Haha!
0 comments:
Post a Comment